Cara Belajar Wordpress

Cara Belajar Wordpress

Cara 3 – Mempublish Konten

Untuk membuat website dengan WordPress, mulailah dengan mempublish post baru atau halaman baru. Anda pasti bertanya-tanya – apa perbedaan antara post dan halaman?

Jawabannya sederhana. Post WordPress dapat di-categorize, tag, bahkan archive. Post WordPress digunakan untuk mempublish konten yang terjadwal.

Sebaliknya, halaman WordPress kebanyakan digunakan untuk konten yang statis dan tidak terjadwal. Halaman tidak memiliki category atau tag. Contact us (Hubungi Kami) atau About Us (Tentang Kami) adalah contoh halaman.

Optimasi widget yang Anda gunakan

Sebaiknya Anda menggunakan widget yang mudah loading dan tidak berat. Beberapa widget perlu melakukan loading JavaScript atau CSS ketika mereka sedang menjalani render. Ini biasa terjadi pada widget Facebook, Twitter, dan Google+.

Jika sebuah widget tidak akan sering-sering diupdate, upload langsung saja ke server Anda. Dengan tidak harus bergantung pada server eksternal, waktu loading website Anda akan mengalami peningkatan.

Opsi 1.1 – Menginstall WordPress di Hostinger Menggunakan Auto Installer

Mari kita mulai dengan cara termudah dan tercepat untuk menginstall WordPress – auto installer Hostinger. Cara-cara di bawah ini menunjukkan langkah menginstall WordPress di control panel Hostinger:

Selalu Gunakan Versi WordPress Terbaru

WordPress adalah salah satu CMS yang sifatnya open source. Semua orang dapat mengembangkan dan menjadi developer di dalamnya. Untuk itu, pastikan kamu menggunakan versi WordPress terbaru ya. Jangan lupa selalu update versi WordPress. Jika kamu merasa kesulitan dengan fitur editor Gutenberg di WordPress versi 5.0 keatas, jangan khawatir. Kamu tetap harus update versi WordPress terbaru dan instal Classic Editor ya. Coba cek Cara Mengubah Editor WordPress ke Classic Mode.

Cara Optimasi Website WordPress

Nah, berikut ini cara optimasi website WordPress yang dapat kamu ikuti,

Instal WP Fastest Cache

Jika kamu sudah memiliki tema tertentu namun ternyata konflik dengan WordPress Accelerator yang dimiliki DomaiNesia, kamu bisa pasang plugin WP Fastest Cache. Terkadang hal ini terjadi jika kamu membeli tema-tema premium yang digunakan untuk ecommerce. Kamu bisa ikuti cara instal WP Fastest Cache sesuai Panduan Cara Menghapus Cache di WordPress. Namun jika kamu menggunakan plugin ini, kamu tidak akan menikmati fitur Memcached di hosting DomaiNesia ya.

Membuat Drop-Down secara Manual

Metode ini akan menggunakan fitur bawaan WordPress untuk membuat submenu drop-down. Salah satu keuntungan cara manual ini adalah menu drop-down akan tetap berfungsi meskipun Anda mengganti tema WordPress atau menginstal plugin baru.

Dengan metode ini, Anda bisa menyertakan halaman, postingan, kategori, dan link khusus dalam menu. Namun, pastikan tema yang digunakan mendukung menu drop-down dengan membaca dokumentasinya dulu.

Berikut cara membuat submenu di WordPress secara manual:

Nantinya, tampilan menu utama dan menu drop-down atau submenu Anda akan menjadi seperti berikut ini:

Ada beberapa tingkatan menu yang bisa Anda buat di bawah menu utama. Semakin kanan Anda memosisikan item submenu di bawah item menu utama, maka item tersebut akan menjadi bagian dari menu di atasnya.

Selain itu, menu drop-down WordPress bisa dikustomisasi menggunakan CSS. Aktifkan fungsi ini dulu dengan mengklik menu Screen Options (Opsi Layar) di pojok kanan atas halaman menu. Kemudian, centang kotak CSS Classes (Kelas CSS).

Kalau menu item ini dibuka, kotak teks baru berlabel CSS Classes akan muncul. Di sini, Anda bisa menambahkan WordPress CSS class untuk mengustomisasi gaya menu drop-down.

Konfigurasi Instalasi

Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengonfigurasi instalasi WordPress:

Pada pilihan Site Settings, Anda dapat mengatur pengaturan website seperti judul situs, deskripsi, dan bahasa.

Setelah Anda mengkonfigurasi semua pengaturan, gulir ke bawah dan klik tombol “Install” atau “Install WordPress” untuk memulai instalasi.

Cara Membuat Menu di WordPress dan Submenu (Drop-Down) dengan Mudah

Menu merupakan salah satu elemen penting pada website yang membantu meningkatkan pengalaman pengguna. Untungnya, kalau menggunakan WordPress, tersedia beberapa cara membuat menu di WordPress yang bisa Anda ikuti dengan mudah.

Ada dua jenis menu yang bisa Anda tambahkan, yaitu menu utama dan sub-menu atau drop-down. Sub-menu ini bisa menghemat ruang, mempermudah navigasi, dan membuat tampilan website menjadi lebih rapi.

Artikel ini akan menjelaskan cara membuat menu di WordPress secara manual dan menggunakan plugin. Selain itu, kami akan menjelaskan cara membuat sub-menu atau drop-down menu. Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini!

Langkah-langkah membuat menu di WordPress ini menggunakan fitur-fitur bawaan WordPress. Jadi, semua menu yang sudah dibuat akan tetap terlihat sama meskipun Anda mengganti tema atau menginstal plugin baru.

Namun, cara ini hanya berlaku untuk tema WordPress yang termasuk dalam kategori classic. Apabila menggunakan tema block dengan kemampuan Full Site Editing (FSE), Anda akan melihat opsi Editor di sidebar kiri WordPress, bukan Menu.

Langsung saja, ini cara membuat menu di WordPress:

Item yang didukung untuk menu mencakup halaman, postingan, dan kategori. Anda juga bisa menyisipkan custom link sebagai item menu untuk mengarahkan pengunjung ke landing page atau halaman penjualan Anda.

Setelah membuat menu utama, Anda mungkin perlu membuat submenu di WordPress. Submenu ini akan menjadi bagian dari menu utama, dalam bentuk drop-down yang ditampilkan di bawahnya.

Di bagian ini, kami akan menjelaskan cara membuat menu drop-down di WordPress secara manual, menggunakan Site Editor, dan dengan bantuan plugin Max Mega Menu.

Perhatikan Kapasitas Hosting

Kapasitas hosting juga dapat mempengaruhi kecepatan WordPress lho. Pernahkah kamu merasakan ketika disk usage penuh, maka website kamu lambat ketika diakses?

Baca Juga: Cara Mengatasi Hosting Penuh